Relasi Ekonomi dan Teknik Elektro Dalam Era Digital dan Energy Terbarukan
Relasi Ekonomi Dalam Era Digital dan Energi Terbarukan
Pada Teknik Elektro
Kebutuhan energi yang
semakin tinggi membuat penggunaan energi terbarukan mulai dilakukan. Energi
terbarukan merupakan opsi terbaik untuk memenuhi kebutuhan energi listrik
mengingat energi tidak terbarukan seperti bahan bakar fosil dan batu bara
diprediksi bisa habis dan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk diperbarui.
Sayangnya, hingga saat ini penggunaan energi terbarukan masih belum dapat
dimaksimalkan mengingat berbagai dampak yang ditimbulkan dalam penggunaannya.
Berbagai dampak berikut perlu dipertimbangkan terlebih dahulu agar pemanfaatan
energi terbarukan dapat menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Indonesia saat ini
sedang mengalami defisit energi listrik karena pasokan listrik semakin
menipis, sementara kebutuhan energi listrik meningkat dengan makin bertambahnya
jumlah penduduk dan pesatnya pembangunan.
Struktur sistem tenaga listrik di berbagai belahan dunia sedang
mengalami perubahan yang signifikan di era milenial ini. Walaupun di Indonesia
belum terlalu tampak, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan akan
terasa perubahannya. Pernahkah pembaca sekalian bayangkan kalau suatu hari
daerah/kampung tempat tinggal pembaca memiliki sumber energi listrik sendiri
yang dikelola secara mandiri, menghasilkan energi listrik berlebih, dan
kemudian menjualnya ke PLN? Kurang lebih seperti itulah struktur sistem tenaga
listrik yang sedang emerging di berbagai negara. Struktur yang
seperti menghasilkan klaster-klaster sistem tenaga kecil yang disebut sebagai microgrid. Berbeda dengan
sistem tenaga konvensional yang berukuran raksasa dan dikelola secara terpusat
oleh satu pengelola (di Indonesia, fungsi ini dijalankan oleh PLN), microgrid
sifatnya terdistribusi dan bisa menjangkau daerah-daerah terpencil yang tidak
terjamah grid utama. Secara garis besar, terdapat perbedaan paradigma antara
sistem tenaga berbasis pembangkit konvensional dengan sistem tenaga
“terdistribusi” ini. Sistem tenaga konvensional dibangun berdasarkan lokasi
sumber energi. Dimana sumber energi berada, di situlah pembangkit dibangun dan
dari situlah kemudian dibangun saluran transmisi dan distribusi yang sangat
panjang untuk menjangkau konsumen. Sayangnya, terkadang tidak semua konsumen
bisa terjangkau oleh sistem ini, terutama konsumen di daerah terpencil dengan
aksesibilitas terbatas. Hal inilah yang menjadi concern di sistem tenaga
terdistribusi. Sistem tenaga terdistribusi dibangun berdasarkan lokasi
beban/konsumen. Dimana konsumen berada, di situ atau di dekat situlah sistem
tenaga dibangun. Karena kedekatan dengan konsumen ini, saluran transmisi dan
distribusi praktis tidak diperlukan lagi.
Berikut
ini adalah beberapaa bentuk dampak penggunaan energi terbarukan
1.
Dampak Sosial
Apabila diperhatikan berdasarkan
dampak sosialnya, penggunaan energi terbarukan dapat memberikan manfaat sosial
seperti peningkatan lingkungan hidup yang lebih sehat, kemajuan dalam hal
teknologi dan peluang untuk bekerja. Hal ini bisa terjadi mengingat beberapa
sumber daya energi terbarukan seperti air, angin dan cahaya matahari tergolong
ramah lingkungan dan bisa mengurangi tingkat polusi. Hanya saja, tidak semua
dapat memaksimalkan potensi tersebut mengingat energi terbarukan seperti air,
angin dan cahaya matahari tidak didapat dalam porsi yang sama di setiap daerah
sehingga berpotensi terjadi ketimpangan sosial.
2.
Dampak Ekonomi
Secara ekonomi,
pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbarui jelas dapat memberikan dampak
besar. Sebab, proyek pembangunan energi terbarukan bisa meningkatkan lapangan
kerja, menguntungkan suplier material, dan menghidupkan perekonomian secara
bersamaan. Di sisi lain, pemanfaatan energi terbarukan juga bisa memberikan
dampak yang baik dalam jangka panjang karena tergolong lebih efisien dalam segi
biaya. Hanya saja, untuk mewujudkan penggunaan energi terbarukan diperlukan
investasi yang tidak sedikit dan hal ini seringkali membuat pengembangan energi
terbarukan jadi terhambat.
3.
Dampak Lingkungan
Salah satu dampak
terbesar yang akan terasa dalam pemanfaatan energi terbarukan adalah dampak
lingkungan. Beberapa energi terbarukan seperti Cahaya Matahari, Angin dan Air
cenderung ramah lingkungan dan dapat mengurangi polusi berupa gas karbon
dioksida pada area sekitar pembangkit. Meskipun demikian, untuk
meningkatkan kemampuannya, biasanya penyimpanan menggunakan baterai pada
solar PV. Limbah baterai yang sudah tidak terpakai berpotensi untuk menjadi
pencemaran limbah B3. Oleh karena itu, perlu dilakukan bersamaan untuk endaur
ulang baterai..
4.
Dampak Jaringan
Dalam memanfaatkan
energi terbarukan, diperlukan jaringan yang berbeda dibandingkan pemanfaatan
energi konvensional. Sebab energi terbarukan seperti tenaga surya, air dan
angin tergolong tidak stabil dalam hal pasokan energi mengingat pasokan
energinya bergantung pada iklim dan cuaca. Namun biasnaya tenaga surya maupun
angin berada di luar jaringan (off grid) sehingga untuk pemanfaatan maksimal
dibutuhkan pembangunanjaringan yang berpotensi meningkatkan biaya.
Dari 4 dampak yang
perlu diperhatikan diatas, pemanfaatan energi terbarukan tetap perlu dilakukan
mengingat kebutuhan energi yang terus meningkat. Sebab, dengan memanfaatkan
energi terbarukan, secara jangka pendek maupun jangka panjang pasokan energi
listrik Anda dapat terpenuhi. Jika perusahaan Anda membutuhkan pembangkit
listrik energi terbarukan, Sewatama bisa menjadi pilihan yang tepat untuk
mewujudkannya.
Dengan pengalaman
selama lebih dari 27 tahun, Sewatama telah terbukti mampu membangun pembangkit
listrik yang dapat diandalkan di darat maupun di laut lepas. Dalam hal pasang
solar panel, Sewatmaa siap membantu perusahaan Anda guna menghasilkan solar
panel yang dapat diandalkan berdasarkan energi listrik yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Selain itu, Sewatama juga siap memberikan layanan operator genset
dan perawatan genset untuk menjaga pasokan listrik perusahaan Anda agar tetap
dapat diandalkan. Sehingga, segala kebutuhan kelistrikan Anda bisa teratasi
bersama Sewatama.
Sumber
:
https://ee.uii.ac.id/2021/01/14/microgrid-masa-depan-sistem-tenaga-listrik/
http://lipi.go.id/berita/pengembangan-energi-terbarukan-untuk-sumber-listrik/21682
https://sewatama.com/id/empat-dampak-penggunaan-energi-terbarukan/
Komentar
Posting Komentar